Temanggung, 28 Juli 2025 – Semangat gotong royong dan cinta lingkungan kembali ditunjukkan oleh warga Desa Ngropoh melalui kegiatan Aksi Bersih Embung Abimanyu yang berlangsung pada Minggu (27/07/2025) pagi, mulai pukul 08.00 WIB. Kegiatan ini merupakan inisiatif kolaboratif antara mahasiswa KKN Desa Ngropoh, Kelompok Tani setempat, dan masyarakat desa, yang bersama-sama membersihkan kawasan embung untuk mengembalikan kejayaannya sebagai destinasi wisata alam.
Pembersihan kawasan embung dibagi ke dalam lima titik strategis, yaitu pos parkir, area pendopo, area tulisan 'Embung Abimanyu', bawah lapangan, dan dekat kebun. Setiap kelompok bekerja dengan semangat, saling bahu membahu dalam membersihkan sampah, merapikan tanaman liar, mengecat ulang tulisan Embung Abimanyu, dan memperindah lingkungan sekitar.
Sekitar pukul 10.00, kegiatan dihentikan sejenak untuk istirahat. Para peserta menikmati kopi khas Temanggung, es teh segar, dan aneka gorengan yang disediakan secara gotong royong. Istirahat singkat ini menjadi momen kebersamaan yang hangat di tengah udara sejuk khas pegunungan.
Setelah itu, kegiatan dilanjutkan hingga pukul 12.00 siang. Seusai kegiatan bersih-bersih, seluruh peserta menikmati makan siang bersama yang terdiri dari olahan daging kambing, semur tahu, dan gorengan sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras yang telah dilakukan.
Tim KKN Desa Ngropoh mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini. “Kami sangat berterima kasih atas antusiasme dan dukungan masyarakat. Semoga kolaborasi ini menjadi langkah awal untuk menghidupkan kembali Embung Abimanyu sebagai ikon wisata desa,” ujar Reynold.
Embung Abimanyu sendiri memiliki daya tarik unik berupa panorama sunrise yang memukau dengan latar belakang empat gunung sekaligus: Sumbing, Sindoro, Merapi, dan Telomoyo. Diharapkan, dengan perawatan dan promosi yang berkelanjutan, embung ini bisa kembali menjadi destinasi favorit para wisatawan lokal maupun luar daerah.
Kegiatan Aksi Bersih ini menjadi contoh nyata bahwa kerja sama antara generasi muda, petani, dan warga dapat mewujudkan perubahan positif bagi lingkungan dan pariwisata desa.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook